Beberapa waktu lalu, sebuah video TikTok yang diunggah akun @reyfrangswa viral. Dalam video singkat tersebut, terlihat seorang pria yang tengah mengedit tulisannya dengan bantuan kacamata VR.
Video tersebut lantas memperoleh hampir satu juta like dalam dua hari saja. Memang, topik seputar metaverse sedang naik daun akhir-akhir ini. Berbagai istilah seperti Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), dan Mixed Reality (MR) jadi buah bibir masyarakat.
Perbedaan VR, AR, dan MR
Beberapa orang mungkin asing dengan istilah-istilah tersebut mengingat konsep metaverse yang relatif baru. Dalam artikel ini, kami akan mengupas perbedaan VR, AR, dan MR yang perlu kamu ketahui.
1, Virtual Reality
Virtual Reality adalah teknologi simulasi yang bakal memberikanmu pengalaman yang sama sekali berbeda dengan dunia nyata.
Saat ini, VR banyak digunakan untuk kepentingan hiburan, edukasi, serta bisnis. Perlengkapan yang umumnya digunakan adalah headset VR dan kacamata VR. Dengan kedua perangkat tersebut, penggunanya dapat melihat, bergerak, dan berinteraksi dengan lingkungan dalam dunia buatan tersebut.
2. Augmented Reality
Augmented Reality adalah pengalaman interaktif dari dunia nyata di mana objek yang ada ditingkatkan oleh informasi persepsi yang dihasilkan komputer, termasuk modalitas sensorik berupa penglihatan, pendengaran, haptic, somatosensori dan penciuman.
Berbeda dengan VR, interaksi dalam AR cenderung terbatas. Teknologinya banyak ditemukan dalam aplikasi AR pada smartphone yang mengharuskan penggunanya untuk memegang gawai di depan mereka. Permainan Pokemon Go adalah salah satu contoh Augmented Reality.
3. Mixed Reality
Seperti namanya, Mixed Reality adalah teknologi gabungan VR dan AR. MR menggabungkan konten digital sembari berinteraksi dengan lingkungan dunia nyata penggunanya.
Beberapa contoh perangkat MR adalah Microsoft HoloLens dan Magic Leap. HoloLens adalah kacamata MR yang mencakup 3 jenis sensor dan 5 kamera berbeda. HoloLens memiliki FOV terbatas, yaitu 50 derajat.
Sementara itu, Magic Leap adalah perangkat MR serupa yang didukung perusahaan teknologi besar, seperti Google dan Qualcomm. Magic Leap beroperasi dengan memproyeksikan cahaya langsung ke retina pengguna melalui bidang cahaya digital.